Menjadi seorang penjual memang susah-susah gampang, seperti tertulis sebelumnya, bahnwa susahnya tertulis 2 kali lebih banyak daripada gampangnya. Oleh karena itu mengapa 90% orang di dunia ini memiliki kemampuan luar biasa dalammembeli. Dan hanya 10% orang di dunia ini memiliki kemampuan luar biasa dalam menjual.
Tidak ada yang salah dalam presentase diatas, karena semua sudah diciptakan seimbang. Karena penjual hanya 10% (langka) di dunia, oleh karena itu banyak training selling, dan marketing yang harganya mahal bahkan sangat mahal, mulai puluhan hingga ratusan juta. Dan karena pembeli memiliki presentase 90% (tidak langka), maka dari itu tidak pernah ada pelatihan “cara membeli” dengan harga lebih mahal dari pelatihan “cara menjual”.
Oleh karena itu manfaatkan setiap ilmu apapun, terutama ilmu menjual (karena mahal) sebagai bahan pembelajaran dan investasi masa depan Anda, syukur-syukur kalau Anda telah mengikuti berbagai pelatihan dengan trainer kelas wahid, namun yang belum mendapat kesempatan tersebut juga bukan berarti tidak bisa menjual dengan professional. Kuncinya hanyalah pada MAU BELAJAR. Toh juga semua yang ada di blog saya ini 100% GRATIS Copy Paste kok-hehe
Inilah 3 langkah efektif membuat pelanggan Anda mau membeli.
1. Find Out Their Buying Style. Sebelum Anda berbicara lebih jauh mengenai produk kepada pelanggan Anda, maka ada satu tugas Anda sebelumnya, yaitu mencari tahu “what? why?” dari pelanggan Anda. Anda wajib mencari tahu hal apa yang dianggap penting bagi pelanggan Anda dan mengapa itu penting untuk dia. Ini penting untuk mencari tahu gaya pembelian dari pelanggan Anda, dengan mengetahuinya, akan menjadi jauh lebih mudah untuk berlayar bersama pelanggan Anda untuk mencapai tujuan yang sama.
Kuncinya BERTANYA. “kalau boleh tahu, apakah yang menjadi alasan mengapa Bapak membeli rumah ini pada waktu lalu?”. Jika ia menjawab karena lokasinya dekat dengan sekolah anaknya, maka Anda dapat melanjutkan bertanya “apakah lokasi yang dekat dengan sekolah anak juga masih merupakan hal yang penting bagi bapak?” jika ia menjawab “ya” maka Anda tinggal menanyakan jenis sekolahnya, sistem kurikulum, akses, akomodasi dan sebagainya hingga Anda sedikit demi sedikit menggiring pertanyaan pada produk atau jasa Anda.
Saya akan berikan contoh, jika bisnis Anda kursus bahasa inggris, maka anda dapat bertanya lagi kepada pelanggan Anda sebagai konfirmasi, “kira-kira apakah membantu Bapak juga, apabila jarak rumah bapak dekat dengan tempat kursus bahasa inggris seperti disini, pak?” jika menjawab iya, maka gali lebih lanjut “what, why”. Jika menjawab“tidak” untuk beberapa pertanyaan Anda, maka Anda dapat menjawab “hal apa kiranya yang sekarang penting bagi bapak untuk memilih tempat kursus bahasa inggris untuk anak Anda?” jika dia menjawab untuk “investasi masa depan anak” “nilai sekolah yang bagus” “lancar dalam berbicara” , maka arahkan kembali ke gaya pembelian pelanggan Anda, dengan menggunakan bahasa pelanggan Anda sebagai senjata mutakhir Anda.
2. Repeat Hot Button. Tiap orang memiliki ciri khas kata-kata pada topik yang mereka bicarakan, perhatikan kata-kata yang menjadi kebiasaan dari orang tersebut. Seperti “investasi”, “nilai uang”, “keuntungan jangka panjang”. Maka Hot Button mereka berkaian dengan investasi dan nilai uang. Sesuaikan metode penyampaian Anda dengan Hot Button pelanggan Anda. Maka saat melakukan penaawaran tidak perlu membahas tentang hal lain dari produk Anda selain yang terdapat pada Hot Button pelanggan Anda.“memang ini tidak hanya diperuntukkan untuk keuntungan jangka pendek Pak, namun juga untuk keuntungan jangka panjang”. Ingat, repeat your customer’s hot button.
3. Use an assumption. Cara terakhir untuk closing dengan pelanggan Anda adalah mengajaknya membeli. Mengajak membeli bukan sekedar ajakan, namun bangunlah an imagination bersama pelanggan Anda, sehingga pelanggan Anda juga dapat merasakan apa yang Anda rasakan dari produk Anda. Caranya adalah dengan KETIKA, gunakan kata ajaib ini untuk closing pelanggan. “Ketika bapak telah memiliki satu unit mobil ini, bapak akan…” Bukan “Jika/kalau bapak tertarik membeli…”.
“Ketika” mengandung sifat positif, optimis, dan realistis, sedangkan “jika atau kalau” bersifat pesimis, berandai-andai, dan bernilai sebuah kemungkinan. Hindarkan pilihan kata yang bersifat bersyarat, menuntut tindakan pengorbanan tertentu dan belum terjadi.
Jadi cara membuat pelanggan Anda mau membeli adalah dengan (1) find out their buying style; (2) repeat hot button; (3) use an assumption. Jika Anda mahir salah satu atau bahkan ketiga-tiganya, maka tidak diragukan lagi Anda telah memasuki level lebih tinggi dalam proses selling dan marketing Anda. (*Afiev)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Marketing /
Tips Bisnis
dengan judul 3 Langkah Efektif Membuat Pelanggan Anda Mau Membeli. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://setirbisnis.blogspot.com/2013/06/3-langkah-efektif-membuat-pelanggan.html. Segala bentuk Copy Paste wajib disertakan link balik ke blog ini. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Wednesday, 26 June 2013
Belum ada komentar untuk "3 Langkah Efektif Membuat Pelanggan Anda Mau Membeli"
Post a Comment